Mama dan Bang Riza
Cerita dibawah ini diceritakan oleh ibuku saat beliau datang ke rumahku november lalu, beliau bilang ini menjadi bahasan pada saat pengajian rutin yang membahas bakti anak terhadap orang tuanya. Memang Tengku yang memberikan pengajian ini sering memberikan contoh yang berupa anekdot atau ironi.
Doa seorang ibu dikala anaknya sakit : “Tuhan, sembuhkanlah anakku, angkatlah penyakitnya, sehatkanlah ia selalu…betapa aku sayang padanya Tuhan”
Doa seorang anak dikala ibu yang sudah renta sakit: “Tuhan, aku sangat sayang pada ibuku, bebaskanlah ibu dari penderitaannya, ambillah ia agar ia tidak lagi menderita…”
He..he..he.. So Ironic, isn't it? ……...
Selamat hari ibu mama…... Inong tahu sampai kapanpun bakti Inong terhadap mama tidak akan pernah sebanding dengan kasih sayang dan pengorbanan yang telah mama berikan…. Inong sayang mama…... Sayang sekali……
Monday, December 22, 2008
Tuesday, December 16, 2008
Field Trip 2008
panen yuk panen
Selalu saja ada yang dinanti tiap Desember oleh anak-anak Tadika Puri. Yaitu Field Trip... Kali ini tujuannya adalah propinsi sebelah yaitu Jawa Barat. Kegiatan yang ada di Rundown acara adalah Become a little Farmers, memetik strawberry di kebunnya langsung dan outdoor fun seperti Flying fox, Motocross dsb.
Most of the Crew
Jam 8 pagi kita berangkat dari sekolah anak-anak, dan pukul 10 pagi kita tiba di Farm "...." disini anak-anak dipisahkan dari orang tua untuk di ajak menjadi little Farmers oleh guide yang bernama Kak Tino. 1 jam aku dipisahkan dari kedua buah hatiku (hallah hiperbolik amat sih..) dan pada akhirnya mereka membawa hasil panenan pok coy dan labu siam. Rupanya selama 1 jam tersebut mereka diajar untuk merawat tanaman semenjak dari menyemai benih sampai memanen hasil. Juga mereka diajar untuk merawat binatang ternak, kali ini kelinci dan sapi. Aku memang gak melihat langsung, tetapi dari ekspresinya Kassandra dia happy sekali tuh
Tidak seperti perhentian pertama di Farm yang sukses berat, perhentian kedua di restoran (aku gak nyebut namanya deh, gak etis...)gak seindah yang aku bayangkan. Apalagi perjalanannya memang lumayan berat, sampai ada beberapa teman seperjalanan yang mabok darat. Makanannya just average lah, sedangkan kebun strawberry nya...wadyuhhh kok dikit banget ya yang berbuah. Trus permainan Flying Fox nya...tinggi banget buat ukuran anak-anak, aku aja yang dewasa ngeri. Sedangkan permainan motocross dsb terpaksa kita batalkan karena hujan yang gak mau kompromi.
Mbak Sari and Those available strawberries
Perhentian terakhir adalah daerah Dago, ada yang bershopping ria, tetapi karena aku gak niat beli-beli baju, akhirnya cuma beli oleh-oleh makanan di Kartika Sari. Setelah itu jam 5 sore kita pulang deh ke Tangerang.
My personal opinion buat perjalanan kali ini sih "Poor", karena memang yang menyenangkan cuma di Farm aja. But at least Kassandra is Happy and thanks God mereka gak rewel dan mabok di jalan, mungkin Allah memang kasihan sama aku yang harus baby sit 2 anak sekaligus.
Sunday, October 26, 2008
One Fine Day.......with Kassandra
Hasil jalan-jalan frame dekorasi bareng, foto di fotobox dan bunga pilihan Sandra
(Foto Favorit...)
Minggu 26 oktober 2008, Cuma ada aku dan Kassandra di rumah… Ayahnya sedari Kamis udah berangkat ke Jogya, lanjut ke Bali dan baru akan pulang hari selasa. Syahan nginap di rumah Eyangnya dari hari jum’at. Somehow the men in my life are disappearing in a blink of an eye….
Somehow it cross my mind that I have never had a moment alone with Kassandra. Padahal dengan Syahan aku punya banyak sekali waktu-waktu istimewa berdua saja. It seems a bit unfair… maka aku akhirnya memutuskan untuk berjalan berdua aja sama Kassandra.
Tempat pilihanku adalah Sumareccon Mall Serpong, tadinya mau ke Dufan berdua aja, tapi sial banget mobilnya lagi masuk bengkel. Unik deh, kali ini aku dan Kassandra naik angkot, trus naik ojeg dan ngelanjutin naik Taxi. Kelihatan banget dia paling senang pada saat naik Ojeg..he..he
Lumayan juga main di mall berdua aja, niat aku memang mau menyenangkan hati Kassandra, jadi dia lari kemana aja aku kejar dan kita sempat masuk ke Circuz town dan bikin pigura cantik, foto berdua di foto box, makan siang di food court and do a bit of shopping (Kassandra minta dibelikan bunga plastik asoka warna merah muda). It’s really not much dan aku juga gak tahu pasti apa Kassandra senang atau nggak. Karena dia sedikit sekali bicara dan banyak banget senyum (ini gak bisa diartikan senang, karena Kassandra is a smiling little girl)
Buat aku sendiri sih hari itu sangat menyenangkan karena aku bisa berduaaa aja sama Kassandra, kebayang juga kalau dia udah remaja aku bisa belanja dan ke salon bareng sama dia, … Pada saat kita berdua di dalam taxi dalam perjalanan pulang, hatiku dipenuhi perasaan syukur yang besar sekali karena punya anak perempuan… perasaan yang sama ketika pertama kali melihat Kassandra lahir dulu.
I Love you baby girl…..You really means a lot to me
Tuesday, September 2, 2008
It's Ramadhan Time
(fotonya idul fitri 2 tahun lalu by Mr.Ario)
Alhamdulillah.... aku masih di kasih waktu nih buat menikmati bulan Ramadhan. Tahun ini Ramadhan terasa sangat istimewa, banyak sekali berkah buat keluarga kecilku menjelang Ramadhan...(gak usah disebutin ya...malu..he..he..he). The point is that sebagian harapan aku dan suamiku terkabul menjelang Ramadhan ini. Allah memang pemurah dan penyayang.
Yang membuat Ramadhan kali ini juga istimewa adalah karena ulang tahunku yang ke 30 (look at that big number 3) jatuh pada hari pertama puasa, karena aku juga lahir 30 tahun yang lalu ya pas bulan Ramadhan juga, dan sejauh aku bisa mengingat baru kali ini deh aku mengalami Ulang tahun di bulan Ramadhan. I am happy to be 30 years old... maybe it's sounds odd but that's just the way I feel. For me 30 is special.
So for all my moslem's brothers and sisters... Selamat menjalankan ibadah Ramadhan, mudah-mudahan semua amalan kita diterima oleh Allah,SWT dan mudah-mudahan Ramadhan ini menjadikan kita muslim dan muslimah yang lebih baik.... Aminnnnn.
Semoga kembali fitrah.... Happy Ramadhan....
Tuesday, July 15, 2008
Last Minutes Holiday
Awalnya setelah mama dan adik-adikku datang dari jauh dan pulang, aku pikir itulah akhir dari liburanku. Tetapi pas di minggu terakhir tepatnya hari kamis, suamiku mengajak aku dan anak-anak untuk ke Puncak, karena kebetulan dia ada tugas hari jum'at sampai sabtu. Awalnya aku malas, karena dia pasti sibuk kerja deh... dan aku tetap bakalan sibuk ngurus anak-anak sendirian. But... since he convinced me that he won't be so busy, I finally say yes. Akhirnya jum'at siang setelah shalat jum'at kita berangkat ke Puncak... Yipeee Syahan senang sekali karena aku bilang "Syahan, we're going to the mountain."
Memang ternyata suamiku tidak sesibuk yang aku bayangkan. Bahkan aku merasa kita lagi honeymoon...ha..ha..ha karena dia sama sekali tidak sibuk. Memang beberapa temannya bawa keluarga juga, tapi kita gak saling say hi (???, ini salah bapak-bapaknya yang gak ngenalin kita satu sama lain, atau memang bawaanku yang susah bilang hi duluan..he..he..he).
Jum'at malam kita habiskan di hotel, Syahan dan Kassandra akhirnya ketemu sama bath tub lagi..he..he..he dan puas mandi air panas sampai semua gelembung sabun hilang dan kulit mereka keriput seperti kismis. Sabtu pagi, we start our last minutes holiday, pertama sekali kita ke Puncak Pass, pengennya sih makan poffertjes sama ngopi disana, tapi karena kita masih pada kenyang, akhirnya kita cuma keliling-keliling disana sambil naik kuda (tawar harganya karena mereka harga tinggi banget Rp,50,000.- sekali keliling) , Kassandra just love horses. Sempat kebayang juga sih alangkah indahnya kalau kita bisa ke puncak lagi dan nginap di Puncak Pass, ada spa juga lagi.
Setelah capek keliling puncak pass, kita jalan lagi ke masjid Atta'awun, ini mesjid full of memory deh, karena pas kita honeymoon dulu kita juga main ke mesjid ini. Masih seindah dan semegah dulu. It felt so peacefull here. Tetapi selesai dhuha, kita lihat ke jalan wuihhh, kok macet total sih? akhirnya dapet info dari bang Riza kalau tiap sabtu minggu memang sering diberlakukan buka-tutup jalan. Sayang banget ya pake macet juga, kalau gak pake macet mungkin perjalanan kesana lebih fun.
Dan akhirnya kita menunggu sekitar 45 menit sebelum jalan dibuka lagi. Dan our last stop adalah gunung mas, perkebunan teh punya pemerintah yang open for public. Asyik juga jalan-jalan keliling kebun teh, udaranya masih segar banget, apalagi sebelum jam 10 pagi. Lagi-lagi Kassandra ngelihat kuda (pasaran di gunung mas Rp,20,000.- sekali keliling), dan demi menyenangkan anak ya udahlah. Naik kuda lagiii..... Pulangnya aku gak lupa menukarkan tiket masuk dengan teh hasil perkebunan sana, lumayan dapet 3 sachet teh hitam.
Pengennya sih kita ke taman safari, karena Kassandra belum pernah kesana, tapi apa boleh buat kita punya janji buat sore itu dan akhirnya Gunung Mas jadi our last stop. Maybe next time kalau persiapan dan waktunya lebih memadai kita ke Taman Safari ya Kassandra. Sayangnya aku gak bawa kamera deh jadi fotonya terpaksa yang polaroid. Jangan lupa bawa kamera deh, lumayan bisa menghemat lho karena tiap polaroid harganya Rp,20,000.-
Walaupun singkat tapi liburan kali ini cukup bikin aku refresh deh, lumayan juga ngelihat suasana yang lain selain rumah, supermaket dan sekolah anak..ha..ha..ha. Terima kasih banyak buat suamiku yang udah ngajakin kita jalan-jalan dan benar-benar taking care of the kids while we were there (ajaibnya mereka gak nakal tuh disana..kasihan sama ayahnya mungkin ya). Thanks a bunch honey...I LOVE YOU.
Memang ternyata suamiku tidak sesibuk yang aku bayangkan. Bahkan aku merasa kita lagi honeymoon...ha..ha..ha karena dia sama sekali tidak sibuk. Memang beberapa temannya bawa keluarga juga, tapi kita gak saling say hi (???, ini salah bapak-bapaknya yang gak ngenalin kita satu sama lain, atau memang bawaanku yang susah bilang hi duluan..he..he..he).
Jum'at malam kita habiskan di hotel, Syahan dan Kassandra akhirnya ketemu sama bath tub lagi..he..he..he dan puas mandi air panas sampai semua gelembung sabun hilang dan kulit mereka keriput seperti kismis. Sabtu pagi, we start our last minutes holiday, pertama sekali kita ke Puncak Pass, pengennya sih makan poffertjes sama ngopi disana, tapi karena kita masih pada kenyang, akhirnya kita cuma keliling-keliling disana sambil naik kuda (tawar harganya karena mereka harga tinggi banget Rp,50,000.- sekali keliling) , Kassandra just love horses. Sempat kebayang juga sih alangkah indahnya kalau kita bisa ke puncak lagi dan nginap di Puncak Pass, ada spa juga lagi.
Setelah capek keliling puncak pass, kita jalan lagi ke masjid Atta'awun, ini mesjid full of memory deh, karena pas kita honeymoon dulu kita juga main ke mesjid ini. Masih seindah dan semegah dulu. It felt so peacefull here. Tetapi selesai dhuha, kita lihat ke jalan wuihhh, kok macet total sih? akhirnya dapet info dari bang Riza kalau tiap sabtu minggu memang sering diberlakukan buka-tutup jalan. Sayang banget ya pake macet juga, kalau gak pake macet mungkin perjalanan kesana lebih fun.
Dan akhirnya kita menunggu sekitar 45 menit sebelum jalan dibuka lagi. Dan our last stop adalah gunung mas, perkebunan teh punya pemerintah yang open for public. Asyik juga jalan-jalan keliling kebun teh, udaranya masih segar banget, apalagi sebelum jam 10 pagi. Lagi-lagi Kassandra ngelihat kuda (pasaran di gunung mas Rp,20,000.- sekali keliling), dan demi menyenangkan anak ya udahlah. Naik kuda lagiii..... Pulangnya aku gak lupa menukarkan tiket masuk dengan teh hasil perkebunan sana, lumayan dapet 3 sachet teh hitam.
Pengennya sih kita ke taman safari, karena Kassandra belum pernah kesana, tapi apa boleh buat kita punya janji buat sore itu dan akhirnya Gunung Mas jadi our last stop. Maybe next time kalau persiapan dan waktunya lebih memadai kita ke Taman Safari ya Kassandra. Sayangnya aku gak bawa kamera deh jadi fotonya terpaksa yang polaroid. Jangan lupa bawa kamera deh, lumayan bisa menghemat lho karena tiap polaroid harganya Rp,20,000.-
Walaupun singkat tapi liburan kali ini cukup bikin aku refresh deh, lumayan juga ngelihat suasana yang lain selain rumah, supermaket dan sekolah anak..ha..ha..ha. Terima kasih banyak buat suamiku yang udah ngajakin kita jalan-jalan dan benar-benar taking care of the kids while we were there (ajaibnya mereka gak nakal tuh disana..kasihan sama ayahnya mungkin ya). Thanks a bunch honey...I LOVE YOU.
Friday, June 20, 2008
My Big family
I Love my friends… we play each day, I listen to the things my teacher say
But the people I love especially, are me and my family (song from Barney series)
Tahun ini Mama, adik perempuanku sekeluarga, dan adik bungsuku menyempatkan diri untuk menjenguk aku di sini. Menyenangkan sekali karena biasanya kalau bukan aku yang pulang ke Aceh untuk menjenguk mereka paling-paling cuma mama yang datang ke Jakarta. It was almost complete , sayangnya abangku yang kedua gak bisa datang karena lagi ada keperluan yang lebih mendesak. Aku excited banget, rasanya sulit deh untuk dijelaskan dengan kata-kata… berkumpul bersama mereka jadi terasa spesial banget deh, apalagi saat mereka menginap dirumahku.
Ayu, Yudha, dan Khalif
Dengan adikku yang perempuan kita bisa bertukar cerita sambil ngapain aja lah, kadang sambil memasak , mengejar-ngejar anak yang kadang bermain over the line dan yang paling lucu adalah sambil menemani adikku menyusui keponakanku Khalif (yipppeeee.. hidup ASI)..ha..ha..ha pasti kebayang dong serunya dua ibu bercerita, apalagi saudara kandung. Nah kebetulan juga pada saat Ayu (nama adik perempuanku) disini, dia juga berulang tahun ke 27... HAPPY BIRTHDAY DEAR SISSY…. Melihat dia sekarang aku jadi kagum, terus terang aja pada saat masih gadis dia tuh tomboy banget, tapi sekarang berubah menjadi fun and cool mum.
Mama dan Khalif
Dengan mamaku… well, what can I say??? She’s just amazing, kalau secara paket beliau ini almost complete. Beliau cantik, pintar sekali memasak, dan kaya pengalaman hidup . Memang sih kita jarang akur pada saat aku masih gadis dan Bapak masih ada, karena aku anak kesayangan Bapak dan menurut mama aku terlalu dimanja… sedangkan aku merasa mama kurang menyayangi aku dibandingkan dengan anak-anaknya yang lain Tetapi setelah bapak meninggal dan aku menikah, aku baru belajar buat mencintai mama secara tulus dan memahami mama. Buatku sekarang mama sangat berharga, disatu sisi mama adalah satu-satunya orangtua yang aku punya, disisi lain aku menganggap mama sebagai a person to run to kalau aku punya masalah. Pastinya memang mama lebih banyak pengalaman dari aku dan seringnya nasihat-nasihat mama tuh jitu. Bersyukur deh punya mama seperti ini. I LOVE YOU MOM.
Adit yang makin tambun
Sedangkan adik bungsuku yang cowok, namanya Adit, beda umur jauhhhh banget dengan aku, sekarang dia umurnya 11 tahun (beda 19 tahun dengan aku), sama mama dia dimanja banget. Jadi sebel banget kadang kadang, karena pada seusia dia dulu kita sering banget diomelin sama mama, nah dia malah dimanjaaaa banget… mungkin karena mama udah lama gak punya anak kecil kali ya, jadi memperlakukan dia tuh sama seperti memperlakukan cucu-cucunya. Dulu waktu dia kecil manjaaa banget sama aku, tapi sejak aku pindah ke Jakarta menyusul suamiku, dia jadi agak malu, padahal dulu tidur sama aku dan kalau aku kemana-mana pasti dia gak lupa aku ajak. Termasuk saat aku pacaran..he..he..he Udah gede ya Adit.
Syahan dan Kassandra juga senang sekali kedatangan saudara-saudaranya dari jauh, Syahan jadi manja sekali sama Nyak Cik nya (panggilan orang aceh untuk neneknya), apalagi dengan Khalif dan Adit. Bawaannya maiiiin terus, bahagia benar Syahan dan Kassandra, ketemu sepupu dan Cik Muda (panggilan buat Adit). Apalagi selama mereka disini Om Riza dan Tante Yuli-nya Syahan (abang tertuaku dan istrinya) Jadi sering kemari atau kita yang main ke rumah mereka di Bukit Sentul, jadi ngumpuuuul teruusssss lah. IT’S A BLESSING…ALHAMDULILLAH
Bertemu dengan mereka membuat aku merasa bersyukur sekali, bersyukur punya keluarga yang lumayan ramai, apalagi kami rata-rata suka sekali ngebanyol dan batasan antara orang tua dan anak maupun anak menantu hampir gak ada . We are a silly family, syukurnya pasangan kita semuanya juga bisa menyatu dengan kondisi keluarga kita. Rasanya hangat, akrab dan penuh tawa deh berkumpul bersama mereka. Terutama disaat kita semua sudah berkeluarga dan punya kesibukan masing-masing. Perasaan yang aku miliki disaat berkumpul dengan mereka rasanya sulit digambarkan dengan kata-kata, dan seolah tidak akan terganti dengan apapun. Keluarga dan saat-saat berkumpul dengan mereka benar-benar irreplaceable. I JUST LOVE MY FAMILY… Mudah-mudahan kita sering-sering ketemu ya… Kali lain kita harus komplit sama Bang Razi, kak Ima dan the beautifull Suci.
Saat mereka harus pulang setelah 2 minggu disini bikin aku menjadi sediiih banget, aduhh kapan ya bisa kumpul lagi, aku jadi membayangkan saat keluarga kami masih lengkap dan tinggal di satu rumah, dulu kamar mama dan Bapak adalah tempat favorit kami berkumpul, nonton TV sambil tiduran di tempat tidur mama... Seringnya sih mama jadi kebakaran jenggot tapi Bapak selalu membela kami..ha..ha..ha.
Syahan nangis bombay saat mereka pulang, bikin aku makin nelangsa... Mungkin dia juga ikut merasakan indahnya berkumpul dengan keluarga besar... Sabar ya Syahan... We'll meet again.. SEE YOU DEAR FAMILY...
Saturday, March 1, 2008
Ayat-Ayat Cinta
This is the talk of the year.... Siapapun pasti tahu dan kenal Ayat-ayat cinta, baik itu novelnya karya Habiburrahman El Shirazy maupun filmnya (disutradarai Hanung Bramantyo) yang sekarang sedang tayang di bioskop. Aku agak terlambat mengenal novelnya, karena aku agak skeptis, bisa gak ya aku memahami isi novelnya yang sangat islami? Ada keraguan di dalam benak aku kalau nantinya akan berat mengerti isi dari novel itu, karena sering dikatakan kalau novel ini juga berisi dakwah islam. Tapi karena seringnya mendengar potongan iklan filmnya di radio Female, rasa penasaran akhirnya mengalahkan rasa raguku. Pucuk dicita ulam pun tiba, hari jumát kemarin suamiku meminjam novelnya dari teman sekantor, dan didalam perjalanan pulang dia menelpon... Bunda, ini bagus sekali.. kamu pasti suka.
Sesampainya suamiku dirumah, suamiku bilang kalau pemilik buku ini (which is a man) sampai menangis membacanya, haru sekali... makin penasaran lah aku, jarang sekali kan laki-laki menangis, apalagi short comment yang ada di pembukaan buku juga memuji-muji. Aku pun membaca novel itu, dan aku tidak bisa berhenti begitu membaca, aku selesai membacanya dalam kurun waktu 5 jam. Memang hampir setiap bagian bukunya memiliki nilai dakwah yang kental, tapi aku tidak perlu mengerutkan kening untuk mengerti, karena disampaikan secara ringan dan catatan-catatan kakinya sangat membantu untuk memahami. It's a wonderfull story. Novel ini mengangkat nilai toleransi terhadap agama lain yang semakin jarang terlihat dicontohkan dikehidupan nyata, mengenalkan sosok ideal muslim dan muslimah dalam diri Fahri dan Aisha (aku yakin nanti pasti banyak ibu-ibu yang menamakan anaknya Fahri dan Aisha karena novel ini..ha..ha..ha), dan mengingatkan aku kalau orang baik dimana-mana juga pasti bertemu orang baik.
But.. I did not shed a tear when I read the book, memang aku merasa sejuk dan damai setelah membaca novel ini, tapi gak sampai nangis. Karena menurut aku didalam buku ini yang dijelaskan secara gamblang adalah point of view nya Fahri dan aku kurang bisa membaca perasaan dan ekspresi dari tokoh lain. Yang makin bikin aku penasaran, akhirnya di hari sabtu aku mengajak suami untuk menonton filmnya.
Aku selalu berpendapat kalau buku selalu lebih bagus dari film dengan judul sama, tapi ternyata aku salah. Filmya bagussss sekaliiiii, lebih kaya warna . Kalau di novel tokoh Aisha digambarkan sangat ideal dan tidak memiliki keraguan, di film tokoh Aisha digambarkan lebih membumi, memiliki sekilas keraguan dan rasa cemburu (walaupun dalam konteks yang tetap muslimah ideal). Dan Maria, aduh aku jadi ngenes banget lihat tokohnya, she's really fragile and she's my favorite (two thumbs up for Carissa Putri yang sukses memerankan Maria). Aku benar-benar menangis disaat menonton filmnya. apalagi melihat tokoh Maria. Cerita filmnya tidak 100% sama, tapi tidak melenceng dari garis besar bukunya. Indah sekali dan benar-benar mengaduk-aduk perasaan (psst, suamiku juga ikut haru lho). Saat menonton filmnya, kita seolah-olah dibawa untuk ikut merasakan perasaan tokohnya, melihat indahnya Mesir (padahal syuting dilakukan di India, Jakarta dan Semarang, gak ada yang di Mesir). Aku gak mau cerita isi filmnya, karena terlalu indah buat diceritakan. Bagian yang menjadi favoritku adalah saat Fahri dipenjara dan di berikan nasehat oleh teman satu selnya yang notabene adalah kriminal (ini berbeda dengan di buku, yang ,yang menceritakan teman satu sel Fahri adalah orang-orang baik yang sama sama tersandung fitnah), yang mengingatkan aku akan pepatah "Jangan melihat siapa yang bicara, dengarkan apa yang dibicarakan". Pesan dakwah memang tidak harus keluar dari alim ulama ya, asalkan kita mau membuka hati, pasti pesan kebaikan bisa berasal dari siapaun juga.
So Guys and girls, please do buy the book and watch the movie, both are great. Jadikan koleksi dan hadiahkan buat orang-orang tersayang. Kalau Syahan dan Kassandra sudah dewasa, this is definitely the book I will urge them to read. Mudah-mudahan makin banyak cerita yang menggambarkan tokoh ideal seperti Fahri, Aisha dan Maria. Supaya anak-anak kita mengenal tokoh yang utuh islami, penuh ilmu, penuh kasih. Intinya mereka tokoh-tokoh yang idealis tanpa fanatisme berlebih... Amin.
(Gambar buku diambil dari tribuku.com dan gambar film dari www.rumahfilm.com)
Sunday, February 17, 2008
Waltzing Matilda
Entah kenapa semalam aku mimpi tante Rheny nyanyi lagu Waltzing Matilda (setelah aku browsing aku tahu kalau tante Rheny nyanyi yang versi US), apa mungkin tante Rheny bentar lagi jadi warga negara Australia ya (???). Ini lagu memang terkenal banget, bahkan anakku, Syahan juga tahu reffrain dari lagu ini. Wah jadi iseng lah browsing nyari lirik lagunya, maksudnya mau belajar nyanyi bareng sama Syahan..he..he..
Selama browsing, aku juga ngedapetin cerita dibalik lagu yang diciptakan oleh A.B(Banjo) Paterson ,seorang penulis puisi dan nasionalis Australia tahun 1895, dan menjadi lagu cerita rakyat yang paling populer di sana. Lagu ini pertama kali di nyanyikan di depan umum tanggal 6 april 1895 di Queensland, dan popularitasnya di dongkrak saat lagu ini jadi jingle iklan teh oleh Billy Tea Company. Saking populernya ini lagu sempat di nominasikan untuk jadi lagu kebangsaan Australia, cuma pada saat voting kalah sama "Advance Australia Fair ". Dan sampai ada museum yang bernama the Waltzing Matilda Centre in Winton, Queensland. Walaupun populer sampai akhir tahun 2007 lagu ini tidak pernah dijadikan lagu nasional...I wonder why? mungkin karena cerita dari lagu itu sendiri ya?
Walaupun memang ada beberapa versi yang berbeda dari liriknya, tapi inti ceritanya tetap sama, yaitu seorang pengembara pencari kerja yang menyeduh teh didalam sebuah billy can dibawah sebuah pohon disamping danau kecil. Lalu dia mencuri seekor domba yang minum di danau untuk bekal perjalanannya. Pada saat pemilik domba datang bersama 3 prajurit, daripada ditangkap, sipengembara memilih buat terjun ke dalam danau itu dan menghantui danau itu selamanya.
Pertama aku kira lagu ini tentang orang yang berdansa waltz . Ternyata salah besar ya..ha..ha karena waltzing matilda disini artinya teman seperjalanan berupa swag (ini di wordweb artinya selimut, atau pakaian yang tergulung atau tas dan berisi barang berharga, tapi cara ngedapetinnya ilegal). Nah kenapa swag ini sering di konotasikan sebagai wanita, masih gak jelas juga.. mungkin karena biasanya cuma swag inilah teman seperjalanan dari seorang swagman alias pengembara yang biasanya lelaki. Nah Matilda ini juga pernah diartikan sebagai Jaket tentara Jerman (karena juga memberikan kehangatan layaknya wanita..hallahh...ini agak SARA ya), dan Matilda sendiri pernah juga diartikan sebagai tank temtara inggris di jaman baheula dulu. Kocak juga ya.
Nah kalau Indonesia pernah kecolongan sama Malaysia soal urusan batik dan reog, lagu Waltzing Matilda sendiri tahun 1941 di patenkan oleh Amerika sebagai karya asli (nah lo), walaupun hak ini tidak berlaku di Australia. Sedangkan di Australia sendiri tahun 1907 Paterson menjual hak lagu ini kepada penerbit Angus and Robertson. Nah kalau mau tahu yang mana Banjo Paterson, liat aja uang Aus$.10.- dia itu cowok bertopi yang ada di uang $.10.-
(Sumber: Wikipedia dan National Institutes of Health, Department of Health & Human Services, dan http://www.wallisandmatilda.com.au/banjo-paterson-biography.shtml)
Buat yang mau ikut nyanyi nih aku kasih lirik yang aku ambil dari sitenya National Institutes of Health, Department of Health & Human Services. klik di kids.niehs.nih.gov/lyrics/matilda.htm buat ngedengerin alunan lagunya.
Waltzing Matilda (US Version)
Once a jolly swagman sat beside the billabong,
Under the shade of a coolibah tree,
And he sang as he sat and waited by the billabong
You'll come a waltzing matilda with me
Waltzing matilda waltzing matilda
You'll come a waltzing matilda with me
And he sang as he sat and waited by the billabong
You'll come a waltzing matilda with me.
Down came a jumbuck to drink beside the billabong
Up jumped the swagman and seized him with glee
And he sang as he tucked jumbuck in his tuckerbag
You'll come a waltzing matilda with me
Waltzing matilda, waltzing matilda
You'll come a waltzing matilda with me
And he sang as he sat and waited by the billabong
You'll come a waltzing matilda with me.
Down came the stockman, riding on his thoroughbred,
Down came the troopers, one, two, three.
"Where's the jolly jumbuck you've got in your tuckerbag?
You'll come a waltzing matilda with me
Waltzing matilda, waltzing matilda
You'll come a waltzing matilda with me
And he sang as he sat and waited by the billabong
You'll come a waltzing matilda with me.
Up jumped the swagman and plunged into the billabong,
"You'll never catch me alive," cried he
And his ghost may be heard as you ride beside the billabong,
You'll come a waltzing matilda with me.
Aku jadi penasaran juga sama cerita dibalik lagu Indonesia, browsing lagi ahhh.
Selama browsing, aku juga ngedapetin cerita dibalik lagu yang diciptakan oleh A.B(Banjo) Paterson ,seorang penulis puisi dan nasionalis Australia tahun 1895, dan menjadi lagu cerita rakyat yang paling populer di sana. Lagu ini pertama kali di nyanyikan di depan umum tanggal 6 april 1895 di Queensland, dan popularitasnya di dongkrak saat lagu ini jadi jingle iklan teh oleh Billy Tea Company. Saking populernya ini lagu sempat di nominasikan untuk jadi lagu kebangsaan Australia, cuma pada saat voting kalah sama "Advance Australia Fair ". Dan sampai ada museum yang bernama the Waltzing Matilda Centre in Winton, Queensland. Walaupun populer sampai akhir tahun 2007 lagu ini tidak pernah dijadikan lagu nasional...I wonder why? mungkin karena cerita dari lagu itu sendiri ya?
Walaupun memang ada beberapa versi yang berbeda dari liriknya, tapi inti ceritanya tetap sama, yaitu seorang pengembara pencari kerja yang menyeduh teh didalam sebuah billy can dibawah sebuah pohon disamping danau kecil. Lalu dia mencuri seekor domba yang minum di danau untuk bekal perjalanannya. Pada saat pemilik domba datang bersama 3 prajurit, daripada ditangkap, sipengembara memilih buat terjun ke dalam danau itu dan menghantui danau itu selamanya.
Pertama aku kira lagu ini tentang orang yang berdansa waltz . Ternyata salah besar ya..ha..ha karena waltzing matilda disini artinya teman seperjalanan berupa swag (ini di wordweb artinya selimut, atau pakaian yang tergulung atau tas dan berisi barang berharga, tapi cara ngedapetinnya ilegal). Nah kenapa swag ini sering di konotasikan sebagai wanita, masih gak jelas juga.. mungkin karena biasanya cuma swag inilah teman seperjalanan dari seorang swagman alias pengembara yang biasanya lelaki. Nah Matilda ini juga pernah diartikan sebagai Jaket tentara Jerman (karena juga memberikan kehangatan layaknya wanita..hallahh...ini agak SARA ya), dan Matilda sendiri pernah juga diartikan sebagai tank temtara inggris di jaman baheula dulu. Kocak juga ya.
Nah kalau Indonesia pernah kecolongan sama Malaysia soal urusan batik dan reog, lagu Waltzing Matilda sendiri tahun 1941 di patenkan oleh Amerika sebagai karya asli (nah lo), walaupun hak ini tidak berlaku di Australia. Sedangkan di Australia sendiri tahun 1907 Paterson menjual hak lagu ini kepada penerbit Angus and Robertson. Nah kalau mau tahu yang mana Banjo Paterson, liat aja uang Aus$.10.- dia itu cowok bertopi yang ada di uang $.10.-
(Sumber: Wikipedia dan National Institutes of Health, Department of Health & Human Services, dan http://www.wallisandmatilda.com.au/banjo-paterson-biography.shtml)
Buat yang mau ikut nyanyi nih aku kasih lirik yang aku ambil dari sitenya National Institutes of Health, Department of Health & Human Services. klik di kids.niehs.nih.gov/lyrics/matilda.htm buat ngedengerin alunan lagunya.
Waltzing Matilda (US Version)
Once a jolly swagman sat beside the billabong,
Under the shade of a coolibah tree,
And he sang as he sat and waited by the billabong
You'll come a waltzing matilda with me
Waltzing matilda waltzing matilda
You'll come a waltzing matilda with me
And he sang as he sat and waited by the billabong
You'll come a waltzing matilda with me.
Down came a jumbuck to drink beside the billabong
Up jumped the swagman and seized him with glee
And he sang as he tucked jumbuck in his tuckerbag
You'll come a waltzing matilda with me
Waltzing matilda, waltzing matilda
You'll come a waltzing matilda with me
And he sang as he sat and waited by the billabong
You'll come a waltzing matilda with me.
Down came the stockman, riding on his thoroughbred,
Down came the troopers, one, two, three.
"Where's the jolly jumbuck you've got in your tuckerbag?
You'll come a waltzing matilda with me
Waltzing matilda, waltzing matilda
You'll come a waltzing matilda with me
And he sang as he sat and waited by the billabong
You'll come a waltzing matilda with me.
Up jumped the swagman and plunged into the billabong,
"You'll never catch me alive," cried he
And his ghost may be heard as you ride beside the billabong,
You'll come a waltzing matilda with me.
Aku jadi penasaran juga sama cerita dibalik lagu Indonesia, browsing lagi ahhh.
Thursday, January 24, 2008
I (wish that I) am a celebrity
http://www.myheritage.com/collage |
Suka ngelihat Celebrity Look a like nya tante Ami, jadi pengen deh... iseng ya.
Hebatnya yang mirip tuh famous semua, at least aku tahu semuanya, tapi mirip apa enggaknya tau ah... ha..ha..ha
Subscribe to:
Posts (Atom)