Awalnya setelah mama dan adik-adikku datang dari jauh dan pulang, aku pikir itulah akhir dari liburanku. Tetapi pas di minggu terakhir tepatnya hari kamis, suamiku mengajak aku dan anak-anak untuk ke Puncak, karena kebetulan dia ada tugas hari jum'at sampai sabtu. Awalnya aku malas, karena dia pasti sibuk kerja deh... dan aku tetap bakalan sibuk ngurus anak-anak sendirian. But... since he convinced me that he won't be so busy, I finally say yes. Akhirnya jum'at siang setelah shalat jum'at kita berangkat ke Puncak... Yipeee Syahan senang sekali karena aku bilang "Syahan, we're going to the mountain."
Memang ternyata suamiku tidak sesibuk yang aku bayangkan. Bahkan aku merasa kita lagi honeymoon...ha..ha..ha karena dia sama sekali tidak sibuk. Memang beberapa temannya bawa keluarga juga, tapi kita gak saling say hi (???, ini salah bapak-bapaknya yang gak ngenalin kita satu sama lain, atau memang bawaanku yang susah bilang hi duluan..he..he..he).
Jum'at malam kita habiskan di hotel, Syahan dan Kassandra akhirnya ketemu sama bath tub lagi..he..he..he dan puas mandi air panas sampai semua gelembung sabun hilang dan kulit mereka keriput seperti kismis. Sabtu pagi, we start our last minutes holiday, pertama sekali kita ke Puncak Pass, pengennya sih makan poffertjes sama ngopi disana, tapi karena kita masih pada kenyang, akhirnya kita cuma keliling-keliling disana sambil naik kuda (tawar harganya karena mereka harga tinggi banget Rp,50,000.- sekali keliling) , Kassandra just love horses. Sempat kebayang juga sih alangkah indahnya kalau kita bisa ke puncak lagi dan nginap di Puncak Pass, ada spa juga lagi.
Setelah capek keliling puncak pass, kita jalan lagi ke masjid Atta'awun, ini mesjid full of memory deh, karena pas kita honeymoon dulu kita juga main ke mesjid ini. Masih seindah dan semegah dulu. It felt so peacefull here. Tetapi selesai dhuha, kita lihat ke jalan wuihhh, kok macet total sih? akhirnya dapet info dari bang Riza kalau tiap sabtu minggu memang sering diberlakukan buka-tutup jalan. Sayang banget ya pake macet juga, kalau gak pake macet mungkin perjalanan kesana lebih fun.
Dan akhirnya kita menunggu sekitar 45 menit sebelum jalan dibuka lagi. Dan our last stop adalah gunung mas, perkebunan teh punya pemerintah yang open for public. Asyik juga jalan-jalan keliling kebun teh, udaranya masih segar banget, apalagi sebelum jam 10 pagi. Lagi-lagi Kassandra ngelihat kuda (pasaran di gunung mas Rp,20,000.- sekali keliling), dan demi menyenangkan anak ya udahlah. Naik kuda lagiii..... Pulangnya aku gak lupa menukarkan tiket masuk dengan teh hasil perkebunan sana, lumayan dapet 3 sachet teh hitam.
Pengennya sih kita ke taman safari, karena Kassandra belum pernah kesana, tapi apa boleh buat kita punya janji buat sore itu dan akhirnya Gunung Mas jadi our last stop. Maybe next time kalau persiapan dan waktunya lebih memadai kita ke Taman Safari ya Kassandra. Sayangnya aku gak bawa kamera deh jadi fotonya terpaksa yang polaroid. Jangan lupa bawa kamera deh, lumayan bisa menghemat lho karena tiap polaroid harganya Rp,20,000.-
Walaupun singkat tapi liburan kali ini cukup bikin aku refresh deh, lumayan juga ngelihat suasana yang lain selain rumah, supermaket dan sekolah anak..ha..ha..ha. Terima kasih banyak buat suamiku yang udah ngajakin kita jalan-jalan dan benar-benar taking care of the kids while we were there (ajaibnya mereka gak nakal tuh disana..kasihan sama ayahnya mungkin ya). Thanks a bunch honey...I LOVE YOU.