Syahan dengan guru dan temannya
Tanggal 12 desember lalu, Syahan dan teman2 sekolahnya punya agenda tour ke Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor... Wah kebayang kan senangnya Syahan, dari 3 hari sebelum pergi dia udah ngomong mau liat macan, monyet dan katanya mau liatin gajah buat dek Kassandra (Kassandra paling senang sama gajah). Memang sih Syahan udah pernah kesana sama om Riza dan tante Yuli-nya tapi pada saat itu Syahan masih 1 tahun lebih, jadi belum paham banget. Dan kali ini kan sama teman sekolahnya. Aku sih pengen banget bawa Kassandra, tapi apa boleh buat karena Ayahnya gak bisa cuti dan aku gak pede kalau harus nyetir sampai ke puncak sendirian, jadilah aku meninggalkan Kassandra dengan mbaknya di rumah dengan sangat berat hati.
Jam 8 pagi kita berangkat dari sekolahnya Syahan menggunakan bis sewaan, wah walaupun anak yang ikut cuma 11 orang (sekolah Syahan muridnya cuma 14, dan hari itu ada 3 anak yang batal ikut). Tapi ternyata busnya penuh, karena ada orang tua dan pengasuhnya juga. Kita sampai di taman safari jam 9 lewat, setelah tour leadernya mengurus tiket masuk, kita langsung ke safari track (yang buat mobil) dan melihat binatang2 di alam terbuka... Syahan antusias banget deh... semua binatang dikomentari..."Bunda, itu hippo (kuda nil), itu monyet, mana ularnya, burung hantunya kok bobok dst,dst... aku jadi tour leader pribadi buat Syahan deh..he..he..he.. Dan serunya lagi karena binatang2nya kadang2 ada di kanan, kadang di kiri... Kita semua jadi heboh pindah2... pas tour leadernya bilang ...yak disebelah kanan kita bisa lihat cheetah lagi berjemur... langsung deh yang ada disisi kiri geser ke kanan...(kebetulan aku dan Syahan dapat duduk disisi kiri), pas leadernya bilang ada singa yang sembunyi dibalik batu disebelah kiri, gantian deh yang kebagian duduk sebelah kanan bergegas ke kiri...ha..ha..ha seru banget deh, karena ternyata bukan cuma anak2nya aja yang heboh, orangtuanya juga... senang deh rasanya bisa ngelihat semua orang kompakan didalam satu bis.
Selesai safari track, kita balik ke tempat parkir, dan waktunya pas banget, karena pertunjukan gajah bakal di mulai (yang paling pagi pertunjukan gajah di hari rabu adalah jam 11). Sebelum pertunjukan dimulai aku sempat ngasih makan gajahnya pake wortel yang di jual disana (harganya Rp.5000.-). Sayang Syahan gak berani ngasih makan ke gajah, mungkin terintimidasi sama gedenya ya... Diantara anak2 cuma Rayhan yang mau ngasih makan ke gajah...bravo Rayhan. Pertunjukannya bagus banget, menceritakan tentang konflik antara manusia dan gajah yang disampaikan melalui operet kecil... hebatnya gajah2 itu pintar akting lho... seperti saat cerita sampai dimana gajahnya memakan racun yang dipasang sama manusia... bisa banget gajahnya berputar2 seperti orang pusing sebelum jatuh..Kita semua sampai geli. Ceritanya menarik dan the elephants are really cute.
Setelah itu kita melihat show aneka satwa, disini ada burung kakaktua, Nuri, anjing pudel, Kambing dan si orang utan yang bikin shownya sangat menarik. Setelah show kita istirahat makan siang. Setelah makan siang kita melihat show raja hutan yang menampilkan 3 harimau benggala, 3 harimau putih dan 3 harimau sumatera.. Entah kenapa kok aku punya gambaran sepertinya harimau sumatera itu lebih ganas ya dari harimau lainnya, apalagi di saat show para harimau sumatera itu kelihatannya lebih enggan menuruti perintah, mereka baru mau menuruti apabila si pelatih memberi daging potong mentah..pelatihnya juga kelihatan agak
repot, yang agak mendebarkan lagi harimau sumatera itu juga selalu mengejar tangan pelatih yang berbau daging... hiii... aku gak kebayang deh kalau aku jadi pelatihnya saat itu (mungkin harimau sumateranya punya insting "kita kan sama2 lokal, jadi wajar dong aku agak bandel..hi..hi..hi). Setelah show raja hutan ada satu show lagi yaitu show anjing laut, tapi berhubung hujannya belum berhenti semenjak makan siang, aku jadi urung ngajak Syahan karena shownya memang di open theatre gitu..
Nah setelah show2 yang terjadwal (dan gratis pula) kita punya acara bebas... kita milih untuk ke playground dan anak2 sempat naik beberapa wahana, hmm tapi kok aku belum puas ya? akhirnya aku ngajak mamanya Rayhan dan mamanya Anya buat ke baby zoo, berhubung malas jalan kita akhirnya memilih untuk naik mobil keliling dengan membayar Rp.10,000.- per orang. Dengan mobil itu kita keliling taman safari dan akhirnya sampai di baby zoo yang dekat dengan tempat parkir. Aku yang terakhir ke baby zoo ini dengan suami pada saat honeymoon jadi sedikit mengingat masa lalu deh..he..he..he. Menurut aku baby zoo ini pantang dilewatkan lho, karena disinilah kita bisa berfoto dengan anak2 binatang yang jinak2. Gak afdol deh kayaknya kalau ke sini tanpa membawa pulang foto dengan binatang.
Pada hari itu ada tiga yang bisa dipilih, yaitu orang utan, macan tutul dan bayi cheetah (i am not so sure, tapi jelas bukan anak singa deh soalnya ada tutul2nya diatas kepala. Bisa jadi anak macan tutul juga kali ya?). Selain foto2 dengan anak2 binatang disini juga ada kandang hippo kerdil, harimau putih, panda merah, dst yang bisa lebih jelas dilihat dibandingkan di safari track, anak2 pasti lebih puas.
Syahan benar2 memberanikan diri deh buat foto sama bayi macan ini. . . dia antara cemas dan excited. Karena walaupun baru 4 bulan tetap aja ukurannya sama dengan anak umur 3 tahun... kebayang juga gimana kalau dia ngamuk ya? Akhirnya dia milih ditemanin bunda aja deh... Jadi deh foto sama macan...Dan aku juga sempat foto sama bayi orangutan bernama Dika, wah tanganku dijilatin deh... Mungkin dia berfikir kita ini masih related kali ya...Ada untungnya juga si Syahan perginya sama aku, kalau sama si mbaknya pasti deh dia gak bakalan ke baby zoo (karena ini gak termasuk acara dari tour leadernya, aku malah heran kok dia gak nawarin buat kesana. Dan guru2 dan mama2 yang lain pada nyesal karena gak main kesana)
Setelah dari Baby Zoo kita pulang, sempat mampir ke Bogor buat beli roti unyil dan pulang ke rumah... Sesampainya di rumah Syahan gak berhenti2 nunjukin foto dia sama macan tadi sama ayahnya dan Kassandra. Dan dia juga mengulang cerita pertunjukan gajah tadi sama si mbak Kanah. He is definetely happy.
Dibalik cerita senang tadi ada rasa sedih dan miris yang tersisa di hatiku, karena populasi dari binatang2 liar itu sudah semakin sedikit, gajah sumatera aja sekarang cuma sekitar 3000 ekor, belum lagi harimau2nya. Sayang juga ya kalau mereka benar2 punah, jangan2 keturunan kita nanti cuma bisa mengenal mereka melalui buku dan patung2...hopefully not.
Tips:
- Kalau mau ke taman safari jangan lupa membawa jaket hujan, payung dan baju ganti, karena disana bisa dipastikan selalu hujan. Gak lucu kan kalau tournya ruin because of rain?
- Sempatkan ke Baby Zoo, rugi berat kalau tidak.
- Datang sebelum jam 11 karena dengan begitu kita bisa melihat seluruh show gratisnya...
- Bawa kamera sendiri, jadi gak usah ngeluarin uang extra untuk foto polaroid di baby zoo.
- Parents... make at least 1 time with your child(ren) to go here... It is really worth a lot.
Thursday, December 13, 2007
Sunday, December 2, 2007
My Cute Kassandra's First Dip
Hmm... Nyebur gaya apa ya???
It's Amazing, for a first timer, she's doing really well. Pertama-tama memang takut. Trus diajak ke kolam kecil dan ciprat-cipratan air dulu, berendam. Dan sampai akhirnya aku ajak ke kolam besar dan guess what... dia gak takut waktu aku benar2 ceburin ke dalam air (dengan kepala terendam)..Sampai gak mau diajak pulang walaupun udah kedinginan berat hasil dari 45 menit berbasah ria.
She's just adorable...Spare me, a mother could never be objective about their child(ren). I wonder whether she could be the next Elsa Manora (ha..ha..ha)
It's Amazing, for a first timer, she's doing really well. Pertama-tama memang takut. Trus diajak ke kolam kecil dan ciprat-cipratan air dulu, berendam. Dan sampai akhirnya aku ajak ke kolam besar dan guess what... dia gak takut waktu aku benar2 ceburin ke dalam air (dengan kepala terendam)..Sampai gak mau diajak pulang walaupun udah kedinginan berat hasil dari 45 menit berbasah ria.
She's just adorable...Spare me, a mother could never be objective about their child(ren). I wonder whether she could be the next Elsa Manora (ha..ha..ha)
Thursday, November 22, 2007
Teman se Per "Kuli"an
Yang pake Jilbab namanya Rheny, kalau yang pake jaket krem namanya Romi, ini teman2 senasib sepenanggungan di Vic Mart Melbourne (kita kerja pada boss yang sama). Memang ada beberapa teman lain (banyak malah) yang juga kerja di Vic Mart, tapi yang dua ini yang paling sering ngumpul sama kita, dan uniknya lagi nama kita semua berawalan dari huruf R (Rahmat, Rizka, Romi, Rheny)...unik kan?
Sekarang Rheny udah pulang ke kampungnya di Bengkulu, sedangkan Romi setelah dapat gelar masternya lagi mencoba nyari kerja di Melbourne (good luck ya Rom). Aku gak punya banyak teman, dan aku berharap pertemanan kita bisa bertahan lama walau terpisah jarak (amin).
I really miss you guys....
Thursday, November 15, 2007
Eureka Tower (Last Days Trip 3)
.Salah satu pemandangan yang indah.
Eureka Tower memang jadi kebanggaan orang Melbourne, karena ini merupakan bangunan residensial yang paling tinggi buat saat ini didunia, 92 tingkat. Penasaran pengen liat Melbourne dari atas, wah Eureka Tower memang tempat yang tepat deh. Memang ada Rialto Tower juga, tapi ini lebih menjulang lagi deh. Dan tentunya lebih spektakuler.
Yang terbuka buat umum tentu saja cuma daerah skydecknya yang terletak di lantai 88, biaya masuknya gak mahal (apalagi kalau pakai student card). Di lobby lantai dasar setelah kita membeli pass masuk ada ruangan dengan meja yang ternyata touch screen, ada beberapa topik yang menarik seputar australia yang bisa kita baca sebelum menuju lift. Pas kita di lift menuju keatas terasa deh kalau ada perubahan tekanan udara, soalnya telingaku jadi agak bengung seperti kalau ada di pesawat yang lagi take off.
Pas kita keluar dari lift, wah tinggi juga ya... ditengah2 lantai 88 itu ada cafe, dan toko penjualan cindera mata, sedangkan di sekelilingnya jendela2 kaca yang menampakkan pemandangan Melbourne (which is amazing). Enaknya lagi disekeliling jendela2 itu memang disediakan tempat duduk yang cozy... wah jadi malas keluar deh. Suamiku sempat ngajak keluar sih (memang ada serambi luar), tapi aku buru2 masuk karena windy banget. Dan didinding serta lantainya ada running text yang memberi informasi tentang kota melbourne (terutama cerita dibalik places of interest-nya), menarik banget deh isinya. Salah satu isinya yang bikin aku kaget adalah ternyata Queen Victoria Market tempat aku kerja selama di Melbourne itu rupanya bekas kuburan dan sampai sekarang dibawah lantainya masih ada mayat-mayat yang memang gak di relokasi... Arghhhh, sereeeem deh. Kayaknya aku punya feeling deh dimana tempat persisnya. Soalnya kalau aku kerja hari sabtu dan Kassandra aku ajak kesana, dia tuh nangis gak keruan, gak mau diajak masuk ke toko. Padahal kalau hari lain dia malah senang banget diajak ke toko. Juga ada text yang ngasih tau kalau MCG itu dulunya pangkalan udara dan lain2.
Udah ilang kagetnya aku sekeluarga masuk deh The Edge. Ini ruangan berukuran 3x3 m yang dikelilingi kaca, memang sih awalnya kacanya punya frosty effect, trus berasa kalau ruangan itu jalan. Kita masih nyantai aja, trus pas ruangannya berhenti..eng ing eng frost effectnya mati dan kaca beninglah yang ada disekeliling kita. Langsung deh Syahan mengeluarkan jeritan takut dan spontan loncat ke pelukanku...ha..ha..ha. Buat aku sih not so scary, tapi memang terasa kalau kita tuh ada diluar (bukan cuma pinggiran) gedung, aku malah amazed sama pemandangannya, definetely beautifull. Cukup lama juga kita didalam sana (sempat foto yang harus ditebus diluar karena kamera pribadi gak boleh masuk ke ruangan The Edge).
Pokoknya kalau ke Melbourne jangan lupa ke Eureka Tower deh, dan jangan lupa nyobain The Edge. Suasana sore dengan capucinno ditangan, melihat sekeliling jendela yang menawarkan pemandangan Melbourne...it just feels right.
Eureka Tower memang jadi kebanggaan orang Melbourne, karena ini merupakan bangunan residensial yang paling tinggi buat saat ini didunia, 92 tingkat. Penasaran pengen liat Melbourne dari atas, wah Eureka Tower memang tempat yang tepat deh. Memang ada Rialto Tower juga, tapi ini lebih menjulang lagi deh. Dan tentunya lebih spektakuler.
Yang terbuka buat umum tentu saja cuma daerah skydecknya yang terletak di lantai 88, biaya masuknya gak mahal (apalagi kalau pakai student card). Di lobby lantai dasar setelah kita membeli pass masuk ada ruangan dengan meja yang ternyata touch screen, ada beberapa topik yang menarik seputar australia yang bisa kita baca sebelum menuju lift. Pas kita di lift menuju keatas terasa deh kalau ada perubahan tekanan udara, soalnya telingaku jadi agak bengung seperti kalau ada di pesawat yang lagi take off.
Pas kita keluar dari lift, wah tinggi juga ya... ditengah2 lantai 88 itu ada cafe, dan toko penjualan cindera mata, sedangkan di sekelilingnya jendela2 kaca yang menampakkan pemandangan Melbourne (which is amazing). Enaknya lagi disekeliling jendela2 itu memang disediakan tempat duduk yang cozy... wah jadi malas keluar deh. Suamiku sempat ngajak keluar sih (memang ada serambi luar), tapi aku buru2 masuk karena windy banget. Dan didinding serta lantainya ada running text yang memberi informasi tentang kota melbourne (terutama cerita dibalik places of interest-nya), menarik banget deh isinya. Salah satu isinya yang bikin aku kaget adalah ternyata Queen Victoria Market tempat aku kerja selama di Melbourne itu rupanya bekas kuburan dan sampai sekarang dibawah lantainya masih ada mayat-mayat yang memang gak di relokasi... Arghhhh, sereeeem deh. Kayaknya aku punya feeling deh dimana tempat persisnya. Soalnya kalau aku kerja hari sabtu dan Kassandra aku ajak kesana, dia tuh nangis gak keruan, gak mau diajak masuk ke toko. Padahal kalau hari lain dia malah senang banget diajak ke toko. Juga ada text yang ngasih tau kalau MCG itu dulunya pangkalan udara dan lain2.
Udah ilang kagetnya aku sekeluarga masuk deh The Edge. Ini ruangan berukuran 3x3 m yang dikelilingi kaca, memang sih awalnya kacanya punya frosty effect, trus berasa kalau ruangan itu jalan. Kita masih nyantai aja, trus pas ruangannya berhenti..eng ing eng frost effectnya mati dan kaca beninglah yang ada disekeliling kita. Langsung deh Syahan mengeluarkan jeritan takut dan spontan loncat ke pelukanku...ha..ha..ha. Buat aku sih not so scary, tapi memang terasa kalau kita tuh ada diluar (bukan cuma pinggiran) gedung, aku malah amazed sama pemandangannya, definetely beautifull. Cukup lama juga kita didalam sana (sempat foto yang harus ditebus diluar karena kamera pribadi gak boleh masuk ke ruangan The Edge).
Pokoknya kalau ke Melbourne jangan lupa ke Eureka Tower deh, dan jangan lupa nyobain The Edge. Suasana sore dengan capucinno ditangan, melihat sekeliling jendela yang menawarkan pemandangan Melbourne...it just feels right.
Sunday, November 11, 2007
Puffing Billy Trip (Last Days Trips 2)
Puffing Billy toot.. toot.. all aboard please
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Faces at the beautifull Lake
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Faces at the beautifull Lake
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah dari awal tahun berjanji sama Syahan kalau kita mau naik kereta api kuno Thomas, akhirnya hari minggu terakhir kita di Melbourne (tanggal 22 juli 2007) kita menculik om Romy dari pekerjaan di Pasar, bolos kerja juga (untung boss kita baik hati ya Rom)dan memenuhi janji sama Syahan. Kita ke Melbourne central station dengan bermodalkan tiket sunday saver, dan dari sana kita naik kereta jurusan ke Blegrave... wah perjalanannya panjang juga lho, sekitar 1 jam. Nah dari sana kita langsung beli tiket buat naik itu kereta uap. Ada 2 pilihan rute sih, yang pertama yang agak pendek sampai ke Emerald Lake, dan yang satu lagi aku lupa kemana. Tapi kita milih yang ke Emerald Lake dengan perkiraan perjalanannya juga udah lumayan jauh (makan waktu 1 jam juga). Kalau terlalu lama ntar takut anak2 rewel dan bosan.
Puffing Billy ini memang harus di coba lho, apalagi buat yang punya anak2, biar anaknya bisa ngerasain naik kereta yang masih jalan dengan kekuatan uap. Memang biayanya gak bisa dibilang murah (aku lupa harga persisnya), but it's really worth the money.
Nah dari stasiun Belgrave mulai deh kita jalan (kebetulan kita dapet kereta yang warna hijau (seperti tokoh Percy di Thomas & friends, Syahan girang banget deh). Deg degan juga sih karena keretanya jalannya kadang2 lancar tapi kadang2 juga agak lambat kalau kekuatan uapnya berkurang (tapi gak pake mogok kok he..he), banyak banget penumpang yang duduk di tepi jendela dan berpegan pada teralisnya (jadi kakinya menjuntai2 gitu deh). Termasuk my Beautifull Kassandra yang ogah duduk manis di kursi tapi ikutan bergelantungan di jendela menikmati dinginnya udara winter. Akhirnya semuanya deh pada ikutan gelantungan di jendela.
Pemandangan sepanjang jalannya indah banget, bisa di jadikan wallpaper gitu deh dan sepanjang jalan juga orang pada bales2an teriak Halo (baik yang di kereta maupung orang diluar kereta). Perhentian pertama kita di Menzies Creek, nyempetin deh foto2, dan gak lama kita berangkat lagi ke Emerald lake.
Sesampainya di Emerald Lake....wowwww indah banget, Danaunya luas dan kalau punya banyak waktu bisa tuh keliling lake yang luas dan indah itu, sayang banget kita datangnya pake trip yang terakhir jadi gak bisa terlalu banyak explore. Saran aku nih kalau memang mau naik Puffing Billy, lebih baik pagi2 karena kita bisa milih naik kereta pulang yang berikutnya (kereta yang Emerald Lake terakhir pulang ke Belgrave jam 5 sore). Jadi bisa explore lebih puas.
Kita pulang jam 5 sore dari Emerald lake dan nyampe di Belgrave jam 6 lewat, trus nerusin naik kereta ke City, setelah makan malam di Nelayan, kita pulang deh. Capekkkk banget, tapi puasss, apalagi malam harinya sebelum tidur dapet cium sayang dari Syahan yang bilang "I am Happy today Mommy"..ohhhh Syahan.... you are sweet....
Puffing Billy ini memang harus di coba lho, apalagi buat yang punya anak2, biar anaknya bisa ngerasain naik kereta yang masih jalan dengan kekuatan uap. Memang biayanya gak bisa dibilang murah (aku lupa harga persisnya), but it's really worth the money.
Nah dari stasiun Belgrave mulai deh kita jalan (kebetulan kita dapet kereta yang warna hijau (seperti tokoh Percy di Thomas & friends, Syahan girang banget deh). Deg degan juga sih karena keretanya jalannya kadang2 lancar tapi kadang2 juga agak lambat kalau kekuatan uapnya berkurang (tapi gak pake mogok kok he..he), banyak banget penumpang yang duduk di tepi jendela dan berpegan pada teralisnya (jadi kakinya menjuntai2 gitu deh). Termasuk my Beautifull Kassandra yang ogah duduk manis di kursi tapi ikutan bergelantungan di jendela menikmati dinginnya udara winter. Akhirnya semuanya deh pada ikutan gelantungan di jendela.
Pemandangan sepanjang jalannya indah banget, bisa di jadikan wallpaper gitu deh dan sepanjang jalan juga orang pada bales2an teriak Halo (baik yang di kereta maupung orang diluar kereta). Perhentian pertama kita di Menzies Creek, nyempetin deh foto2, dan gak lama kita berangkat lagi ke Emerald lake.
Sesampainya di Emerald Lake....wowwww indah banget, Danaunya luas dan kalau punya banyak waktu bisa tuh keliling lake yang luas dan indah itu, sayang banget kita datangnya pake trip yang terakhir jadi gak bisa terlalu banyak explore. Saran aku nih kalau memang mau naik Puffing Billy, lebih baik pagi2 karena kita bisa milih naik kereta pulang yang berikutnya (kereta yang Emerald Lake terakhir pulang ke Belgrave jam 5 sore). Jadi bisa explore lebih puas.
Kita pulang jam 5 sore dari Emerald lake dan nyampe di Belgrave jam 6 lewat, trus nerusin naik kereta ke City, setelah makan malam di Nelayan, kita pulang deh. Capekkkk banget, tapi puasss, apalagi malam harinya sebelum tidur dapet cium sayang dari Syahan yang bilang "I am Happy today Mommy"..ohhhh Syahan.... you are sweet....
Tuesday, October 30, 2007
Docklands (Last days Trips 1)
*Kassandra yang (tumben) rewel*
Tadaaaa...... akhirnya aku balik lagi ke Indonesia, setelah selama 18 bulan berkelana di negara orang.... Lega deh bisa pulang dan ketemu sanak saudara. Dan juga lega karena akhirnya perjuangan dinegara orang bisa berbuah manis. Suamiku dapet gelar Master dan aku serta anak2 dapet pengalaman indah selama 18 bulan itu.
2 bulan sudah aku di jakarta, dan hari ini aku menyempatkan diri untuk melihat2 kembali foto2 selama aku di Melbourne... Jadi bernostalgia deh... Aku ingat Melbourne dan daerah lain yang sempat aku jelajahi dengan
teman2 sepenanggungan.. Sempat jalan yang jauh dan bermodal (karena harus sewa mobil dan menginap) seperti ke Great Ocean Road, Philip Island, Ballarat. Dan ada juga perjalanan singkat yang modalnya tiket daily atau ongkos parkir mobil.Kedua perjalanan itu sama-sama indah karena dijalani bersama teman (walaupun ada juga yang jadi mantan teman ya..ha..ha..ha)
Sekarang aku mau share nih perjalanan hari2 terakhirku di Melbourne, yang gak butuh modal banyak tapi tetap aja indah (apalagi dengan suasana Melbourne in winter).
Jalan-jalan ke Docklands sih gak memakan waktu banyak 1 atau 2 jam aja udah puas.. Disana lumayan bagus kok kalau dijadikan latar buat berfoto-foto (he..he..he, ketahuan banget niatnya apa). Kata mas Herlambang sih disini ada fish and chips yang enaaakkk banget, tapi berhubung kita baru makan siang maka warungnya cuma dilewatin aja (juga menghemat kali ya..hi..hi..hi), sayangnya Kassandra agak rewel karena kurang mantep tidur siangnya, tapi setelah minum hot chocolate di Starbucks dia jadi happy lagi deh. Tempatnya emang OK, dan disana banyak yatch yang lagi pada parkir (ehm mungkin salah satunya ada punyanya James Packer (pemilik Crown Casino), tapi sayangnya kita udah semangat mau foto2 tapi ada gate khusus buat mendekati para yatch itu. Trus bisa juga berfoto dengan latar Telstra Dome (kayak fotoku diatas itu loh he..he..he), atau mau sekedar mengagumi bangunan waterfront apartments (tapi aku kok jadi ngebayangin tsunami ya?) Semuanya asyik kok. Perjanalan singkat hari ini akhirnya kita tutup dengan ngafe di Starbucks (walaupun banyak juga cafe yang lain, tapi kita gak yakin sama rasanya, kapok nyoba2 deh).
Tadaaaa...... akhirnya aku balik lagi ke Indonesia, setelah selama 18 bulan berkelana di negara orang.... Lega deh bisa pulang dan ketemu sanak saudara. Dan juga lega karena akhirnya perjuangan dinegara orang bisa berbuah manis. Suamiku dapet gelar Master dan aku serta anak2 dapet pengalaman indah selama 18 bulan itu.
2 bulan sudah aku di jakarta, dan hari ini aku menyempatkan diri untuk melihat2 kembali foto2 selama aku di Melbourne... Jadi bernostalgia deh... Aku ingat Melbourne dan daerah lain yang sempat aku jelajahi dengan
teman2 sepenanggungan.. Sempat jalan yang jauh dan bermodal (karena harus sewa mobil dan menginap) seperti ke Great Ocean Road, Philip Island, Ballarat. Dan ada juga perjalanan singkat yang modalnya tiket daily atau ongkos parkir mobil.Kedua perjalanan itu sama-sama indah karena dijalani bersama teman (walaupun ada juga yang jadi mantan teman ya..ha..ha..ha)
Sekarang aku mau share nih perjalanan hari2 terakhirku di Melbourne, yang gak butuh modal banyak tapi tetap aja indah (apalagi dengan suasana Melbourne in winter).
Jalan-jalan ke Docklands sih gak memakan waktu banyak 1 atau 2 jam aja udah puas.. Disana lumayan bagus kok kalau dijadikan latar buat berfoto-foto (he..he..he, ketahuan banget niatnya apa). Kata mas Herlambang sih disini ada fish and chips yang enaaakkk banget, tapi berhubung kita baru makan siang maka warungnya cuma dilewatin aja (juga menghemat kali ya..hi..hi..hi), sayangnya Kassandra agak rewel karena kurang mantep tidur siangnya, tapi setelah minum hot chocolate di Starbucks dia jadi happy lagi deh. Tempatnya emang OK, dan disana banyak yatch yang lagi pada parkir (ehm mungkin salah satunya ada punyanya James Packer (pemilik Crown Casino), tapi sayangnya kita udah semangat mau foto2 tapi ada gate khusus buat mendekati para yatch itu. Trus bisa juga berfoto dengan latar Telstra Dome (kayak fotoku diatas itu loh he..he..he), atau mau sekedar mengagumi bangunan waterfront apartments (tapi aku kok jadi ngebayangin tsunami ya?) Semuanya asyik kok. Perjanalan singkat hari ini akhirnya kita tutup dengan ngafe di Starbucks (walaupun banyak juga cafe yang lain, tapi kita gak yakin sama rasanya, kapok nyoba2 deh).
Sunday, February 25, 2007
Why Man Just Won't Argue with Woman
Hmm... aku gak tau deh kalau kita punya cerita yang sama, tapi aku tuh suka sebal banget kalau suamiku susaaaaah banget diajak "ribut". Maksudnya ribut disini sih bukan berantem sampai heboh sih, tapi entah kenapa suamiku ini kalau harus sampai berseberangan pendapat dia mendingan diam atau kadang kadang cuma bilang "just do as you please"...Walaupun jelas2 dia gak setuju.
Itu tuh berlaku dari masalah yang sepele banget sampai masalah yang kadang2 aku anggap penting. Misalnya aja aku pengennya makan di tempat A trus dia pengennya makan ditempat B, setelah aku kasih argumen (kadang panjang, kadang pendek) pasti dianya bakalan ngalah dan bilang "iya deh, di A aja". Atau soal warna cat rumah, atau keinginanku beli ini dan itu yang menurutnya "gak urgent banget kan?" So on and so on. Sepanjang aku ingat kayaknya memang aku lebih banyak diturutin deh maunya.
What's going on? Kadang-kadang didalam hatiku pengen deh dia agak ngotot dan mempertahankan maunya (walaupun memang asyik kan kalau dapat apapun yang kita mau), memang aneh sih... tapi apa enaknya sih diturutin terus? kayaknya kan seru kalau "ribut" sesekali?...
Kalau pas aku pulang ke Aceh, ibuku selalu bilang... "kamu ini kok egois sekali sih sama suami?" atau "Rahmat, Inong tuh jangan diturutin terus maunya" (ha..ha..ha, mertua sayang ama menantu nih)... Atau bang Razi (abangku yang kedua) suka bilang "Menjajah banget sih sama suami'.... I just don't get it... why he just won't argue with me? Semua orang kan jadi punya kesan aku otoriter banget...
So... days gone by, dia tetap aja "menghindar dari konflik" dan aku masih aja "pengen ribut".
Untill one day pas aku lagi kerja di Vicmart ada sepasang suami istri paruh baya yang lagi milih2 T-Shirt, dan sepertinya istinya lagi meyakinkan suaminya soal design yang dia ambil... si suami bilang " honey, the black wombat is better.. it's stand out more", trus istrinya jawab " well, I don't think people in California would recognized what that is... for me it looks like a pig", dan mereka untuk beberapa saat arguing about a t-shirt. Akhirnya aku kasih saran "well, the wombat does stand out more, but maybe they would appreciate koala more". Dan suaminya akhirnya bilang "allright then, take the koala ones... I just knew that it was foolish to argue to a woman, and two? you just won't win"... pada saat itu aku ketawa dan akhirnya aku jadi ngobrol sama mereka... Guess what.. pada saat aku nanya kenapa kok dia gak mau argue panjang lebar sama istrinya dia bilang "dear...it's wise because it'll be endless, it doesn't matter who's right or wrong".
Finally, aku jadi tahu kalau suamiku suka mengalah sama aku bukan karena aku kelewat otoriter, bukan karena aku benar dan dia salah, bukan karena dia gak punya pendapat, atau karena kelewat sayang sama aku (hi..hi..hi maunya tuh jadi yang paling disayang) tapi cuma semata-mata karena tahu gak akan selesai deh... dan dia berfikir lebih simpel, so memang kenapa kalau makan di tempat A, toh akhirnya makan juga, memangnya kenapa kalau rumahnya di cat warna krem? , toh gak akan berubah fungsi. Selalunya hal2 yang aku ributin bukan hal yang penting banget. Just as simple as that.
Gak semua cowok berpikiran sama sih, I guess that my husband is one of the people who think that way, probably because he is wiser (he..he..he boleh kan muji suami sendiri?)
Itu tuh berlaku dari masalah yang sepele banget sampai masalah yang kadang2 aku anggap penting. Misalnya aja aku pengennya makan di tempat A trus dia pengennya makan ditempat B, setelah aku kasih argumen (kadang panjang, kadang pendek) pasti dianya bakalan ngalah dan bilang "iya deh, di A aja". Atau soal warna cat rumah, atau keinginanku beli ini dan itu yang menurutnya "gak urgent banget kan?" So on and so on. Sepanjang aku ingat kayaknya memang aku lebih banyak diturutin deh maunya.
What's going on? Kadang-kadang didalam hatiku pengen deh dia agak ngotot dan mempertahankan maunya (walaupun memang asyik kan kalau dapat apapun yang kita mau), memang aneh sih... tapi apa enaknya sih diturutin terus? kayaknya kan seru kalau "ribut" sesekali?...
Kalau pas aku pulang ke Aceh, ibuku selalu bilang... "kamu ini kok egois sekali sih sama suami?" atau "Rahmat, Inong tuh jangan diturutin terus maunya" (ha..ha..ha, mertua sayang ama menantu nih)... Atau bang Razi (abangku yang kedua) suka bilang "Menjajah banget sih sama suami'.... I just don't get it... why he just won't argue with me? Semua orang kan jadi punya kesan aku otoriter banget...
So... days gone by, dia tetap aja "menghindar dari konflik" dan aku masih aja "pengen ribut".
Untill one day pas aku lagi kerja di Vicmart ada sepasang suami istri paruh baya yang lagi milih2 T-Shirt, dan sepertinya istinya lagi meyakinkan suaminya soal design yang dia ambil... si suami bilang " honey, the black wombat is better.. it's stand out more", trus istrinya jawab " well, I don't think people in California would recognized what that is... for me it looks like a pig", dan mereka untuk beberapa saat arguing about a t-shirt. Akhirnya aku kasih saran "well, the wombat does stand out more, but maybe they would appreciate koala more". Dan suaminya akhirnya bilang "allright then, take the koala ones... I just knew that it was foolish to argue to a woman, and two? you just won't win"... pada saat itu aku ketawa dan akhirnya aku jadi ngobrol sama mereka... Guess what.. pada saat aku nanya kenapa kok dia gak mau argue panjang lebar sama istrinya dia bilang "dear...it's wise because it'll be endless, it doesn't matter who's right or wrong".
Finally, aku jadi tahu kalau suamiku suka mengalah sama aku bukan karena aku kelewat otoriter, bukan karena aku benar dan dia salah, bukan karena dia gak punya pendapat, atau karena kelewat sayang sama aku (hi..hi..hi maunya tuh jadi yang paling disayang) tapi cuma semata-mata karena tahu gak akan selesai deh... dan dia berfikir lebih simpel, so memang kenapa kalau makan di tempat A, toh akhirnya makan juga, memangnya kenapa kalau rumahnya di cat warna krem? , toh gak akan berubah fungsi. Selalunya hal2 yang aku ributin bukan hal yang penting banget. Just as simple as that.
Gak semua cowok berpikiran sama sih, I guess that my husband is one of the people who think that way, probably because he is wiser (he..he..he boleh kan muji suami sendiri?)
Subscribe to:
Posts (Atom)